Jumat, 04 September 2009

Zone defense 2-3


Zone defense 2-3 merupakan jenis zone defense yang paling sering kita lihat. Kelebihannya adalah dapat melindungi area paint dengan menempatkan beberapa big man di dalam. Kelemahannya adalah dapat dikalahkan oleh tim yang mempunyai shooting luar bagus, terdapat ruang terbuka pada area wing, point, dan high post.

Sering kali kita berpendapat bahwa zone defense 2-3 merupakan jenis defense yang dapat diterapkan oleh tim dengan kemampuan fisik kurang bagus untuk memaksa tim lawan melakukan shooting dari luar, sementara itu area paint terlindungi sehingga rebound dapat dikuasai. Pendapat tersebut benar bahwa tim dengan kemampuan fisik yang kurang bagus mungkin akan lebih sukses dengan melakukan jenis defense ini karena dapat mencegah penetrasi pemain lawan dan menguasai permainan di daerah post. Biasanya tim offensive harus lebih sabar untuk mendapatkan peluang baik melakukan shooting, dan oleh karena itu defense ini dapat dijadikan cara untuk mengendalikan tempo pertandingan. Di sisi lain, jika sebuah tim mempunyai pemain-pemain dengan kemampuan fisik yang bagus, zone 2-3 dapat lebih agresif, dengan cara melakukan trap, sehingga dapat menyebabkan turnover dan steal. Trap dapat dilakukan secara agresif pada area corner, wing, dan adakalanya di area point.

Beberapa poin penting dalam zone defense 2-3 adalah sebagai berikut:


Bola di area wing

Lihat Gambar 1. Pemain defensive luar atas (X1 atau X2) menjaga area wing. Kecuali, jika tim offensive melakukan skip pass dari satu wing ke wing yang lain, di mana pemain luar bawah (X3 atau X4) pada awalnya akan berlari keluar untuk menjaga wing sampai pemain defensive luar atas datang, kemudian pemain defensive luar bawah akan kembali ke posisi low post. Hal ini juga terjadi jika tim offensive melakukan quick reversal (Gambar 2).

Gambar 1 Di area wing

Gambar 2 Quick reversal


Bola di area corner

Lihat Gambar 3. Pemain defensive luar bawah akan menjaga area corner. Dalam hal ini pemain defensive tengah (X5) dengan cepat berpindah ke area block untuk mencegah passing ke dalam. Pada situasi ini, X2 mencegah passing kembali ke area wing sementara X1 menjaga area elbow (high post). Tergantung pada kekuatan tim offensive, mungkin X2 dapat melonggarkan penjagaan di area wing untuk membantu mencegah penetrasi ke dalam oleh O4.

Lihat Gambar 4. Area corner merupakan kesempatan untuk melakukan trap, jika pemain defensive mempunyai kecepatan untuk melakukannya. Sebagai tambahan penjagaan pemain luar bawah (X4), pemain luar atas (X2) akan dengan cepat melakukan trap di area corner. X1 akan mencegah passing kembalian ke area wing dan X3 menjaga area elbow (high post). Skip pass jauh ke sisi wing yang lain juga diantisipasi oleh X3 dan X1 ganti menjaga area high post (Gambar 5).

Gambar 3 Di area corner


Gambar 4 Trap area corner

Gambar 5 Skip pass



Passing ke high post

Lihat Gambar 6. Pemain defensive X5 bertugas menjaga pemain high post (mirip dengan zone defense 2-1-2). Tetapi area paint di bawah ring basket harus tetap diawasi. Pemain defensive X3 dan X4 mungkin harus berpindah ke area paint ketika X5 bergerak ke atas.

Gambar 6 Passing ke high post


Menjaga area point

Menjaga area point selalu menjadi masalah tersendiri. Jika telah diketahui pemain offensive O2 mempunyai shooting yang bagus, maka pemain defensive X1 pertama kali bertugas menjaga area paint dan X2 bergeser ke arah O2. Dan hal yang berlawanan akan diterapkan jika O3 mempunyai kemampuan shooting yang bagus. Mungkin pertama kali diputuskan untuk menjaga area poin lebih longgar, tetapi jika pemain offensive O1 juga mempunyai kemampuan melakukan shooting, maka area point harus diberi tekanan. Jangan pernah membiarkan pemain point tim offensive melakukan penetrasi ke dalam. Oleh karena itu pemain X1 dan X2 mungkin harus bekerja ekstra keras, dan saling bekerja sama untuk menjaga area point dan kedua wing.


Mengantisipasi skip pass

Skip pass dari area corner ke area point diantisipasi oleh pemain defensive luar. Misalnya:
Skip pass dari area corner ke area corner yang lain atau area wing, maka yang bertugas mengantisipasi adalah pemain defensive luar dalam (X3 atau X4).
Skip pass dari area corner ke area point, maka yang bertugas mengantisipasi adalah pemain luar atas (X1 atau X2).

Para pemain sering berpikir bahwa memainkan zone defense 2-3 lebih mudah dilakukan daripada man-to-man defense, akan tetapi pada kenyataannya, untuk memainkan zone defense yang efektif, para mungkin harus bekerja ekstra keras.

IBL Perlu Pembenahan


Pelaksanaan kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) putaran I seri pertama yang dilangsungkan di Hall A Senayan Jakarta mulai 22-27 Januari lalu berjalan lancar. Di tengah kondisi belum adanya sponsor utama, IBL bisa berjalan sesuai jadwal.

Penegasan ini disampaikan Administrator IBL Nandang Roekanda mengenai IBL seri pertama lalu.

Nandang mengungkapkan dalam IBL kali ini memang masih ada keluhan dari para pelatih dan ofisial klub yang bertanding seperti soal regulasi baru.

“Wajar jika ada keluhan dari peserta IBL terhadap kinerja wasit ataupun terhadap petugas kesehatan,” katanya.

Dia mengatakan untuk soal wasit masih dipertimbangkan untuk menggunakan tiga orang dalam babak play off mendatang. Nandang menilai selama pelaksanaan IBL protes yang disampaikan oleh para pelatih masih dalam taraf yang wajar.”Penggunaan tiga wasit itu akan dilakukan dalam babak play off dan final nanti meski sponsor utama belum ada,” tegasnya.

Menurutnya, setiap pelatih atau ofisial klub hendaknya menyampaikan protes ke wasit denga cara yang sopan.

“Kritikan terhadap kinerja wasit itu tentu menjadi masukan yang berharga bagi kami agar di putaran dua nanti bisa berjalan lebih baik,”ujarnya.

Sedangkan soal penonton, Nandang mengakui perlu dilakukan penertiban agar pertandingan bisa berjalan dengan lancar. Dia menyatakan dalam putaran berikutnya yang akan dilangsungkan di kota Malang diharapkan pertandingan dapat berjalan lebih baik dari putaran I agar kualitas kompetisi meningkat dari tahun lalu.

“Kami akan berupaya untuk terus melakukan perbaikan dalam pelaksaan IBL seri dua nanti yang akan dilangsungkan mulai 6-10 Februari nanti,” katanya. (Perbasi.or.id)

Kamis, 03 September 2009

LATIHAN BALL HANDLING


1) Tap Drill
Memperpanjang tangan di atas kepala Anda dan tekan bola dengan cepat antara ujung-ujung jari Anda. Pekerjaan Anda sampai ke lantai dan kemudian kembali ke atas kepala. 

2) Neck Circles 
Memindahkan bola di leher Anda dalam gerakan melingkar. 

3) Waist Circles 
Memindahkan bola secepat Anda dapat sekitar pinggang. 

4) Leg Circles 
Memindahkan bola di sekitar lutut kanan saat anda berdiri dengan kaki selebar bahu terpisah. Kemudian melakukan hal yang sama di sekitar lutut kiri. Anda juga dapat melakukan ini penanganan bola latihan dengan posisi kaki Anda berdekatan dan menggerakkan bola di sekitar kedua kaki. 

5) Waist/Leg Circle Combo 
Menggabungkan 2 penanganan latihan bola sebelumnya menjadi satu. Berdirilah dengan kedua kaki bersama-sama. Mulai di pergelangan kaki dan bekerja di sekitar bola kaki Anda. Kemudian beralih ke lutut, kemudian pinggang dan kemudian kembali ke pergelangan kaki Anda lagi. Bekerja untuk memperoleh cepat, gerakan fluida dari atas ke bawah. 

6) Wall Drill
Pegang bola di atas kepala dengan kedua tangan berdiri sekitar tiga meter dari dinding. Bola memantul dari dinding 10 kali dengan tangan kanan dan kemudian 10 kali dengan tangan kiri menggunakan atas, daerah bantalan jari-jari Anda. Hal ini mungkin agak sulit ketika Anda pertama kali mencoba, tetapi akan membantu Anda mengembangkan perasaan yang tepat untuk bola. 

7) Ricochet
Sementara berdiri tegak dengan kaki Anda terbuka lebar, bola memantul keras di antara kaki Anda dan kemudian menangkapnya di belakang Anda dengan kedua tangan. 

8) Pretzel 
Meletakkan satu tangan pada bola di depan kaki dan satu tangan pada bola di belakang kaki sambil berdiri dengan kaki selebar bahu. Drop bola dan membalik posisi tangan Anda. Cobalah melakukan hal ini terus-menerus bola latihan penanganan secepat mungkin. 

9) Run in Place
Membungkuk sambil berlari di tempat. Memindahkan bola di belakang kaki kanan Anda dengan tangan kanan dan kemudian di belakang kaki kiri dengan tangan kiri. Terus melakukan hal ini ketika sedang yakin untuk menjaga kaki Anda dalam garis lurus. 

10) Straddle Flip 
Pegang bola dengan kedua tangan di depan kaki Anda sambil berdiri dengan kaki selebar bahu. Menjatuhkan bola, ayunan tangan Anda ke bagian belakang kaki Anda dan menangkap bola sebelum dapat mencapai lantai. Lalu menjatuhkan bola sekali lagi, ayunkan tangan ke depan dan menangkap di sana. Ulangi latihan penanganan bola ini berulang-ulang secepat mungkin. 

11) Figure Eight 
Berdirilah dengan lutut tentang selebar bahu dan membungkuk sedikit. Dengan bola di tangan kanan, melewati di antara kaki Anda dalam sebuah angka delapan gerakan tangan kiri Anda. Ayunan bola ke depan dan kemudian lulus dari tangan kiri ke tangan kanan Anda melalui kaki. Seperti penanganan seluruh bola latihan, mulailah pelan pelan dan meningkatkan kecepatan ketika Anda mendapatkan lebih nyaman. 

12) Figure Eight
Serupa dengan bola Delapan penanganan Gambar bor di atas (# 11). Berdirilah dengan lutut tentang selebar bahu dan membungkuk sedikit. Dengan bola di tangan kanan, menggiring bola di antara kaki Anda dalam sebuah angka delapan gerakan tangan kiri Anda. Ayunan bola ke depan dan kemudian menggiring bola itu dari tangan kiri ke tangan kanan Anda di angka delapan pola yang sama melalui kaki. Mulailah pelan pelan dan meningkatkan kecepatan ketika Anda mendapatkan lebih nyaman. 

13) Bongo Dribble 
Untuk penanganan bola bor, dapatkan di lutut dan mendribel bola secepat Anda bisa, bolak-balik tangan seolah-olah Anda sedang memainkan bongo drum set. 

14) Leg Circles 
Berdirilah dengan kaki selebar bahu terpisah. Mendribel bola di sekitar kaki kanan Anda menggunakan tangan kanan dan kiri. Kemudian ulangi bola yang sama menangani bor di sekitar kaki kiri. 

15) Draw the Picture 
Berdiri di satu tempat dan mendribel bola dalam sebuah lingkaran, salib, persegi dan berbeda abjad. Lakukan ini dengan baik kanan dan tangan kiri. 

16) Wall Drill 
Bouncing bola secepat mungkin ke atas dan bawah dinding. Mulai setinggi nyaman dapat mencapai, bekerja turun ke lantai dan kemudian kembali lagi menggunakan tangan kanan dan kemudian kiri. 

17) Seesaw
Posisi diri dalam berbagai sikap dan mental bola di belakang kaki Anda bolak-balik antara tangan kiri dan kanan. 

18) 360 Degree Dribble 
Dribble dalam lingkaran menggunakan kaki kanan sebagai poros kaki. Menggiring bola dengan tangan kanan Anda membuat kedua depan dan sebaliknya pivots dan kemudian melakukan hal yang sama dengan menggunakan tangan kiri Anda untuk menggiring bola. Ulangi latihan ini penanganan bola menggunakan kaki kiri sebagai poros. 

19) Typewriter Dribble
Dapatkan pada lutut dan menggunakan satu jari pada satu waktu untuk menggiring bola dengan. Ulangi latihan penanganan bola ini dengan semua jari-jari Anda, bahkan ibu jari Anda. 

20) Front and Back
Berdirilah dengan kaki selebar bahu dan mendribel bola bolak-balik antara kaki Anda dengan menggunakan tangan yang sama. Mengulangi penanganan latihan bola ini dengan tangan yang lain.

Sabtu, 29 Agustus 2009

TAKTIK DAN STRATEGI DALAM PERMAINAN BOLA BASKET



Dalam seluruh bentuk olahraga sering kita jumpai orang membicarakan masalah ” TAKTIK
DAN STRATEGI ”, secara kasar dapat kita artikan bahwa ” semua usaha berupa kesatuan sistem yang diterapkan pada atlitnya guna mendapatkan nilai/angka/score serta keuntungan yang sebesar-besarnya”. Inti dari penggunaan taktik dan strategi itu sendiri adalah bagaimana cara mengatasi lawan serta bagaimana cara mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Maka pada permainan bola basket sangat banyak kita dapati bentuk dan ragam taktik dan strategi yang diterapkan setiap pelatih kepada teamnya.(iman Sulaiman, 1990).
Taktik dan Strategi merupakan dua istilah yang sering disamakan pengertiannya. Memang keduanya mengandung pengertian siasat atau budi daya akal juga sebagai pola pemikiran yang diterapkan untuk menghadapi lawan dalam rangka memperoleh kemenangan secara sportif. Bedanya hanyalah pada saat penerapannya. Taktik merupakan siasat yang penerapannya didalam pertandingan sedangkan strategi adalah siasat yang dibuat sebelum atau menjelang pertandingan.
Dengan demikian maka taktik yang kita berikan sangat tergantung kepada kemampuan si atlit sedangkan strategi tergantung kepada peran dan kemampuan pelatih. Jadi keberadaan kedu unsur tersebut sangat diperlukan didalam pertandingan agar memperoleh kemenangan secara sportif.

TAKTIK
Taktik adalah suatu siasat atau pola pikir tentang bagaimana menerapkan teknik-teknik yang telah dikuasai didalam bermain untuk menyerang lawan secara sportif guna mencari kemenangan. Atau dengan kata lain taktik adalah siasat yang dipakai untuk menembus pertahanan lawan secara sportif sesuai dengan kemampuan yang telah dimilikinya.

Ciri-cirinya :
a. Mengembangkan daya nalar, kreatif dan pengambil keputusan yang tepat.
b. Menganalisis kesiapan fisik, teknik dan mental agar lawan melakukan apa yang dikehendaki.
c. Mencari kemenangan secara efektif dan efisien.
d. Memantapkan mental juara.
e. Mengendalikan emosi.
f. Mencegah cidera.
g. Mengantisipasi kekuatan dan kelemahan lawan

Jenis-jenis Taktik :
a. Defense/bertahan.
b. Transisi dari bertahan menuju menyerang.
c. Offense/penyerangan.
d. Transisi dari menyerang menuju bertahan.

STRATEGI
Strategi adalah suatu siasat atau pola pikir yang digunakan sesaat sebelum pertandingan dimulai untuk mencari kemenangan secara sportif.

Ciri-cirinynya :
a. Siasat yang disusun sebelum pertandingan dimulai.
b. Penyusunan siasat didasari kondisi, tempat serta sistem yang dipakai.
c. Mengutamakan pada hasil observasi kekuatan lawan.
d. Lebih pada latihan otomatisasi, pola, tipe penyerangan dan pertahanan individu, kelompok atau tim.

e. Keberadaan pelatih lebih berperan daripada si atlit.

Kamis, 27 Agustus 2009

Profil Dwayne Wade



Dwayne Wade dari tim bola basket professional Miami Heat seolah-olah memiliki dua kepribadian. Pertama, Dwayne Wade yang pendiam, bersuara lembut, dan dengan sabar menjawab pertanyaan para wartawan olahraga. Kedua, atlit yang pantang menyerah dan tidak pernah ragu melemparkan tubuhnya dalam mengejar bola, dan menghadapi lawan yang lebih besar dan lebih kuat. 


Sejauh ini, rata-rata dalam satu pertandingan profesional ia mencetak 28 poin dan hampir delapan assist. Ia membantu Miami Heat memperoleh kemenangan mutlak 4-0 atas New Jersey Nets dan Washington Wizards dalam dua babak pertama putaran final NBA. Ketika Sahquile O’Neal tidak dapat turun ke lapangan karena cedera, Dwayne Wade mengambil alih peran kepemimpinan. Dalam pertandingan terkahir melawan Washington Wizards, Wade mencetak 42 poin, 22 dia antaranya dalam quarter ketiga. 

Tetapi Wade mengatakan, ia tidak bermaksud memimpin timnya. Ia, katanya, hanya berusaha sebaik-baiknya untuk membantu Miami Heat menggondol kejuaraan. Katanya: “Memang ada sedikit perubahan. Para pemain lain memperlakukan saya sedikit berbeda, tetapi saya hanya akan terus berusaha supaya lebih baik. Mudah-mudahan orang yang melihat permainan saya menyukainya. Berkat bantuan Tuhan, saya mencatat prestasi yang sangat baik dalam putaran final.” 

Wade di-draft Miami Heat nomor lima pada tahun 2003. Dua bintang baru, LeBron James, siswa SMA yang di-draft Cleveland Cavalier dan Carmelo Anthony, yang memimpin Universitas Syracuse menjuarai turnamen tingkat perguruan tinggi, yang di-draft Denver Nuggets, menenggelamkan Dwayne Wade dari Universitas Marquette. 

Sekarang, Wade melakukan hal yang tidak dapat dilakukan kedua pemain itu, yaitu maju ke putaran final Divisi Timur NBA. Cleveland gagal masuk final, sementara Denver digilas Aan Antonio Spurs pada babak pertama final Divisi Barat. Pelatih Miami Heat Stan Van Gundy mengatakan, tujuan Dwayne Wade bukannya mengungguli pemain lain manapun, tetapi hanya membantu Miami memperoleh kemenangan. Van Gundy mengatakan: “Untuk pemain tahun kedua, ia mendapat respek yang sangat besar. Saya yakin orang menempatkan Dwayne Wade sejajar dengan LeBron James dan Carmello Anthony. Banyak orang yang menganggap Dwayne Wade lebih baik dari LeBron James dan Carmello Anthony. Ketiganya memang atlit yang luar biasa, tetapi Dwayne Wade beruntung karena timnya masuk babak ketiga putaran final, sehingga reputasinya lebih menonjol.” 

Perilaku Wade di luar Lapangan membuat semua rekan, termasuk Shaquile O’Neal, memberikan respek kepada Wade. Damon Jones, salah seorang rekan Wade mengatakan, kepemimpinan Dwayne Wade membuat Miami Heat mencapai posisinya sekarang ini. Katanya: “Ia tidak punya rasa takut. Ia sangat agresif baik dalam posisi bertahan maupun menyerang. Menurut saya, yang membuatnya pemain komplit adalah sikapnya yang rendah hati. Ia tidak pernah menyombongkan prestasinya.” 

Dwayne Wade menikah dan memiliki seorang putra, Zaire. Ia menyebut kakaknya, Tragil, sebagai orang yang paling berjasa membesarkannya, dan menjadi sumber ilham baginya. 

Dwayne Wade sangat dermawan. Tahun lalu, ia menyumbangkan 10 persen dari gajinya sebesar 2,6 juta dolar untuk gereja di kotanya, Robbins, negara bagian Illinois. Setelah musim pertandingan selesai, Wade akan menjadi model untuk merek pakaian Sean John, milik penyanyi dan produser musik Sean Puffy Combs, yang juga dikenal sebagai P Didi. 

Wade sering diledek rekan-rekan atlit, setelah dinyatakan sebagai salah satu dari 50 Orang Paling Cakep oleh Majalah People. Dua atlit lain yang masuk daftar itu adalah petenis Rusia Maria Sharapova dan bintang Lapangan dari Inggris, David Beckham.

Latihan Fisik Pemain Basket


"Don't play sports to get into shape. Get into shape to play sports".

Salah satu kesalahan terbesar para pemain adalah bermain basket untuk membentuk tubuh dan melatih fisik mereka. Artikel ini berisi latihan-latihan fisik yang dapat diterapkan pada suatu tim. Latihan fisik mempunyai manfaat antara lain melatih kekuatan dan daya tahan mencegah cidera dan membentuk disiplin tim.

Latihan peregangan, felsibilitas, daya tahan, dan kekutaatan merupakan bagian penting dalam semua jenis olahraga aerobik seperti bola basket. Ketika kita kelelahan, shooting akan sering gagal, free-throw meleset, defense dan rebound kita akan melemah. Padahal aspek-aspek tersebut merupakan syarat untuk memenangkan pertandingan. Jika kita ingin mempunyai tim yang cepat dalam melakukan full-court press dan fast-break, kita harus berada dalam kondisi fisik yang prima, dengan begitu kita mungkin dapat memenangkan pertandingan melawan tim yang lebih bertalenta dengan cara membuat mereka kelelahan.

Idealnya, proses latihan fisik seharusnya dilakukan sebelum turnamen berlangsung. Setiap latihan dimulai dengan peregangan, dilanjutkan dengan latihan yang melibatkan pemain berlari, dan diakhiri dengan latihan kekuatan atau dapat juga menggunakan latihan beban di gym (dua atau tiga hari seminggu). Di bawah ini adalah daftar beberapa latihan fisik, tetapi pastikan untuk melakukan pemanasan dan peregangan terlebih dahulu.

7 Menit

Latihan ini dilakukan selama 7 menit, untuk lebih jelasnya lihat Gambar 1 di bawah ini.


Gambar 1 Latihan 7 Menit

Pemain memulai latihan dengan berdiri di salah satu baseline. Garis bergelombang ditempuh pemain dengan defensive slide menghadap ke baseline, selanjutnya garis ganda merupakan jalur sprint dari sideline ke sideline, dan garis putus-putus dilalui dengan jogging.

Suicide

Latihan ini merupakan latihan cardiovascular yang dapat dilakukan untuk pemanasan dan meningkatkan kondisi fisik pemain terutama bagian kaki. Latihan dimulai dari baseline kemudian sprint sampai garis free-throw dan kembali lagi ke baseline. Selanjutnya sprint sampai garis half-court dan kembali lagi. Setelah itu, sprint sampai garis free-throw lawan dan kembali lagi. Terakhir, sprint sampai keseluruhan full-court dan kembali lagi ke baseline. Jangan memperlambat atau berhenti berlari.


Gambar 2 Latihan Suicide

Pyramid

Piramid merupakan variasi latihan Suicide. Latihan dimulai dengan pemain berdiri di baseline, kemudian sprint sampai baseline lawan dan dilanjutkan dengan push-up sekali. Kemudian sprint kembali dan diikuti dua kali push-up. Latihan dilanjutkan sampai dilakukan lima kali push-up. Latihan ini akan berakhir pada baseline yang sama di mana latihan dimulai.

Z (Diagonal Slide)

Latihan ini bertujuan untuk melatih kemampuan pemain berubah arah secara cepat ketika berlari. Latihan dimulai dengan pemain berdiri di daerah corner dan menghadap ke baseline. Selanjutnya pemain melakukan defensive slide sampai daerah elbow dan diikuti dengan back pivot ke kiri dan slide dilanjutkan sampai garis half-court. Setelah itu pemain melakukan back pivot ke kanan, dan seterusnya. Sepanjang garis baseline ditempuh pemain dengan sprint.


Gambar 3 Latihan Z

Variasi yang dapat dilakukan adalah mengubah defensive slide dengan sprint untuk setiap gerakan yang mengarah ke elbow. Perbedaannya, perpindahan dari defensive slide ke sprint dapat dengan dilakukan dengan front pivot. Variasi lainnya adalah mengganti semua defensive slide dengan sprint. Dalam hal ini semua perubahan arah dilakukan secara cepat dengan front pivot.

Pitch and Fire

Latihan ini sebenarnya latihan untuk offensive transition, tetapi dapat juga digunakan untuk melatih fisik para pemain. Pemain akan melakukan dribble dengan kecepatan penuh, jump stop, passing, dan lay-up. Pemain rebounder seharusnya melakukan rebound secepat mungkin setelah lay-up dilakukan sebelum bola menyentuh lantai dan diikuti dengan outlet pass dengan cepat ke pemain lainnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 4.


Gambar 4 Latihan Pitch and Fire

Latihan divariasi dengan mengubah arahnya, sehingga pemain akan melakukan dribble dan lay-up menggunakan tangan kiri.

Selain latihan fisik di atas, latihan fisik juga dapat dilakukan secara individu, misalnya pull-up, push-up, squat, sit-up, dll. Tentu saja setiap latihan harus dilakukan dengan benar dan diawali dengan proses peregangan dan pemanasan untuk menghindari cidera.

Beberapa artikel di Internet mengatakan bahwa terdapat latihan yang dikenal dengan Jumper, latihan fisik ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan melompat seorang pemain. Latihannya sangat sederhana, yaitu hanya perlu melompat setinggi-tingginya sebanyak 10 kali tepat sebelum pergi ke tempat tidur dan ketika bangun tidur. Hanya saja, saya sendiri tidak merekomendasikannya, alasannya adalah karena latihan melompat melibatkan lutut dan membutuhkan peregangan dan pemanasan terlebih dahulu. Jadi menurut saya, kalau latihan ini dilakukan sebelum atau sesudah tidur maka akan membahayakan kesehatan lutut kita. Tetapi sampai saat ini saya belum pernah mencobanya. Bagaimana dengan Anda?